top of page

Legenda Itu Bernama Valentino Rossi

  • Gambar penulis: Adrian Pradnaditya
    Adrian Pradnaditya
  • 15 Nov 2021
  • 2 menit membaca

Pembalap veteran asal Italia memutuskan pensiun dari dunia balap motor yang dilakoninya selama 25 tahun.


Usai mengumumkan bakal pensiun sebagai pembalap sejak pertengahan musim, pemilik 9 gelar juara dunia resmi mengakhiri karirnya sebagai pembalap di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia , Spanyol (Minggu, 14/11/21)


Sebagian dari kamu atau bahkan orangtuamu mungkin adalah pemujanya. Hal yang tak mengherankan sebab pembalap berjulukan The Doctor memang memiliki catatan yang luar biasa.



Rossi mengawali karir sejak 1996, saat itu usianya baru menginjak 17 tahun. Ia bergabung dengan tim Aprillia. Pada tahun keduanya, Vale berhasil menjuarai kelas 125cc.


Rossi dipromosikan atau naik ke kelas 250cc pada tahun 1998. Dia langsung tampil impresif namun tak cukup untuk mengungguli seniornya, Loris Capirossi. Baru di tahun 1999, Rossi berhasil menjadi juara kelas 250cc.


Melihat bakat yang dimilikinya, Rossi kemudian ditarik oleh pabrikan raksasa asal Jepang, Honda Racing Team. Kala itu gelaran MotoGP 7 tahun berturut-turut, atau sejak 1994 selalu dikuasai Honda yang berhasil membawa pembalapnya menjadi juara dunia.


Sayangnya, Rossi gagal mempertahankan dominasi Honda di tahun perdananya berlaga di MotoGP. "The Doctor" harus mengakui keunggulan dari pembalap Suzuki, Kenny Roberts Jr.


Namun, bagi Valentino Rossi ini baru permulaan. MotoGP tahun 2002 dan 2003 menjadi ajang Vale unjuk gigi. Ia mempersembahkan 2 titel juara dunia berturut turut untuk Honda.


Akan tetapi, muncul banyak cemoohan yang bilang bahwa siapapun bisa menjadi juara dunia jika mengendarai Honda. Rossi yang tertantang kemudian pindah ke pabrikan Jepang kompetitor, Yamaha.

Rossi juga membawa beberapa staf dan tim teknisinya untuk membelot ke pabrikan berlogo garpu tala tersebut.


Keputusan itu terbukti tepat, karena tahun perdananya tanpa motor legendaris RC211V Rossi tetap merajai ajang balap motor terbesar di dunia tersebut. Rossi membawa Yamaha meraih gelar juara dunia lagi di tahun 2004 dan 2005.





Dominasi Rossi selama 4 tahun berturut turut harus terhenti 2 tahun berikutnya oleh Honda-nya Nicky Hayden dan Ducati-nya Casey Stoner.

Baru kemudian di tahun 2008 dan 2009 Rossi kembali berjaya.


Kepindahannya ke Ducati menjadi titik awal performanya menurun. Sebelum pindah ke Ducati pada 2011, Rossi kalah dari rekan satu timnya Jorge Lorenzo. Selama 2 tahun membela pabrikan asal Italia, Rossi hanya mencatat 3 kalo podium.


Setelah memutuskan kembali ke Yamaha pada 2013, pada saat yang sama MotoGP kedatangan Baby Alien, Marc Marquez. Sejak 2013 hingga 2016 pulalah Rossi hanya bisa menempel ketat poin Marquez tanpa sekalipun menjadi juara dunia kembali.


Meskipun Rossi telah puasa gelar sejak 10 tahun yang lalu, karisma, sosok, dan popularitasnya selalu memiliki arti tersendiri bagi pecinta MotoGP. "The Doctor" adalah sosok yang memperkenalkan sekaligus membuat banyak orang termasuk saya jatuh cinta pada dunia balap khususnya MotoGP.


Catatan poin pembalap berusia 42 tahun adalah yang terbanyak sepanjang sejarah MotoGP. Jumlahnya bahkan mencapai 5388 poin, terpaut 2000-an poin dari posisi kedua yang ditempati Dani Pedrosa. Hal inilah yang membuat Rossi disegani baik kawan maupun lawan.



#GrazieVale menghiasi media sosial seiring pensiunnya Rossi.

Tetapi, Valentino Rossi tak akan benar benar pergi dari dunia balap motor. Ia hanya pensiun sebagai pembalap, bukan dari dunia balap.


Kini ia sedang mempersiapkan tim balapnya VR46 Racing Team bersama mantan pebalap Pablo Nietto. VR46 rencananya akan berlaga pada gelaran MotoGP 2022. Menarik untuk menanti kiprahnya selanjutnya.


Penulis : Adrian Pradnaditya


ć‚³ćƒ”ćƒ³ćƒˆ


bottom of page